top of page
Search
  • p3lurub3k4s

Miniatur Kapal Pinisi Dari Limbah Mebel



Inspirasi bisa datang dari mana saja, terkadang inspirasi itu malah datang dari hal-hal kecil yang sering kita abaikan, seperti halnya dengan Puji Irwanto, dia berhasil merubah limbah kayu mebel menjadi suatu hal yang unik serta mimiliki nilai jual. Pria yang berasal dari Kampung Cibogo, kabupaten Bandung Barat ini membuat beraneka ragam kerajinan dari limbah kayu mebel dan aksesoris dari selongsong peluru bekas menjadi berbagai miniatur, salah satuunya adalah kapal pinisi.


Awalnya dia sering melihat kayu bekas mebel yang terbiakan begitu saja hingga kemudian ia berfikir untuk menjadikan limbah tersebut menjadi bermanfaat, dia pun berfikir untuk membuat sebuah minitaur kapal dari kayu bekas tersebut, bertempat dibengkelnya Puji Irwanto mengumpulkan terlebih dahulu dari perusahaan mebel yang ada di sekitar tempat tinggalnya, setelah terkumpul kemudian ia membuat disain sesuai dengan kerajinan apa yang akan dibuat.


Miniatur kapal pinisi adalah salah satu produk kerajinan yang di hasilkan dari bengkrlnya tersebut, dia mengaku untuk membuat miniatur kapal yang bagus harus melalui proses yang agak rumit, selain harus membuat badan kapal dia juga harus bisa mendisain layar dan tali temalinya dengan seksama agar terlihat bagus, setelah semuua di persiapkan kemudian dia akan memotong kayu-kayu tersebut menjadi bagian-bagian kecil, tak lupa kayu tersebut kemudian dihaluskan terlebih dulu agar terlihat lebih mentereng, setelah semua siap barulah ia mulai merakit dan merangkai sesuai dengan disain yang telah disipakan.


Pembuatan Kerajinan Kapal Pinisi Dari Limbah Mebel


Dia mengaku bahwasanya orang yang melihat karyanya itu seolah tidak percaya kalau bahan yang diggunakan untuk membuat kapan pinisi itu dari limbah mebel yang sudah tidak memiliki nilai jual, karena bentuknya yang bagus membuat orang berfikir demikian.

Dalam pembuatan sebuah miniatur kapal pinisi, ia harus membuat layar yang biasanya diambil dari bahan daun pisang yang yang telah dikeringkan terlebih dahulu, ia harus memotong daun tersebut sesuai dengan bentuk asli sebuah layar kapal pinisi. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah kapal biasanya memakan waktuu hingga tiga minggu, bahan yang tipis dengan ukuran 5 milimeter dan juga bahan yang kecil membuat proses pembuatanya cukup sulit.


Untuk memasarkan hasil karyanya itu dia memanfaatka aplikasi berbasis daring agar bisa mancakup pasar yang lebih luas, bukan tidak mungkin hasil karyanya itu bisa mencakup pasar luar negeri. Saat ini dia juga berhasil memamsarkan produknya ke berbagai wilayah di Jaw Barat, dan Jawa Tengah, untuk satu buah kapal dengan panjang 1,2 memter hingga 70 centimeter ia bandrol dengan harga 1, 5 juta.


Dia mengaku bahwa pesanan yang datang banyak berasal dari daerah Bekasi, Karawang, dan yang paling jauh ke daerah jawa tengah seperti Pemalang, alhamdulilah kalau di jadikan bisnis banyak pemesanya, selain membuat miniatur kapal, ia jugua membuat miniatur alat-alat musik seperti gitar dan biola, kemudian perlengkapan rumah seperti cap lampu dan dokar, untuk jenis kerajinan tersebut harga yang ditawarkan mulai dari 500 ribu hingga 600 ribu karena ukuranya yang lebih kecil


Hingga saat ini dia mengerjakan berbagai miniatur nya tersebut hanya seorang diri, ia mengaku sudah terbiasa melakukanya hanya saja dia sering terkendala dengan alat yang digunakan belum menggunakan alat yang canggih, modal menjadi kendala puji belum memiliki alat tersebut, dia berharap hasil kerajinanya akan semakin berkembang dengan membuat desain-desain baru yang unik dan memiliki nilai jual yang tinggi.

40 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page